Kapan Anda harus menyerah? Kapan Anda “melempar handuk” dan meninggalkan perjalanan, misi, tujuan, dan impian Anda? Kapan Anda menyerah mengajar seorang bayi untuk berjalan? Pada awalnya bayi itu tidak terlalu pandai melakukannya; malah sebenarnya ia gontai, harus berpegangan pada orang lain dan perabotan untuk berdiri, dan terus-menerus jatuh. Tetapi apakah Anda membiarkan itu mengecilkan hati Anda?
Mereka yang diberkahi banyak bakat belum tentu berkinerja lebih baik dari orang lain. Orang-orang yang tekunlah yang maju. ~Mary Kay Ash.Bagaimana tentang usaha bisnis? Menemukan cinta? Kehilangan kakak-adik? Akankah Anda membiarkan kemunduran jangka pendek dan kesalahan plangkah mengalihkan Anda dari impian Anda?
Beberapa hal bahkan layak diperjuangkan sampai mati; beberapa hal lainnya harus ditangani dengan hati-hati karena mungkin Anda lebih baik bergerak ke arah lanin. Misalnya, jika Anda menanam modal di sektor bursa saham yang ternyata jatuh, keuletan bisa membuat Anda bangkrut. Di sisi lain, jika Anda berusaha mendapatkan perjanjian bisnis yang akan mengangkat perusahaan Anda, mungkin akan bijaksana jika Anda melakukan apapun yang perlu dilakukan (tanpa menjadi tidak jujur) untuk mendapatkannya.
Menemukan berbagai cara untuk mencapai sesuatu adalah keutamaan yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan. Mencoba semua yang bisa Anda coba dan tidak pernah menyerah sampai setiap kemungkinan terakhir dicoba adalah kualitas yang membedakan pemimpin dan pemenang dari orang-orang biasa.
Beberapa contoh sukses hasil dari kegigihan dapat dilihat di post selanjutnya :)
sumber: Buku Having it All, karya John Assaraf